Sunday, April 02, 2006

Catatan akhir pekan

Menjawab catatan akhir pekan seorang sahabat... atas ke gundah dan ke gulanaan hatinya.

Assalamualaikum, wr, wb

Good Morning every one :D... How was your week end ?

HHmm catatan akhir minggunya... begitu menyentuh..
Dan sekedar ikut menuangkan pemikiran..

Terkadang...pada saat bersendirian itulah kita merasakan kebersamaan yang begitu bermakana..

Bahkan terkadang terlarut dalam emosi yang mengantarkan kita untuk mengevaluasi jiwa... seberapa bermaknanya seorang jiwa kita di mata orang lain.

Empathy... mungkin ini judul yang paling tepat yang tengah berkecamuk di benakmu..

Mengenai lingkungan sekitar, orang sekitar, alam, dan lain sebagainya..

Petuah orang tua “hidup barokah, mati beriman” hhmm cukup ideal di dengar
Akan tetapi episode demi episode kehidupan yang terus berjalan tentunya tidak bisa disikapi dengan “tak peduli” atau “cuek” atau berjudul “netral” akan tetapi lebih nampak dengan “acuh tak acuh”

Benar dan salah merupakan pendapat yang selalu di pertentangkan dalam kehidupan manusia...

Bukti pemberian “free will” dari Allah seringkali di salah tafsirkan oleh manusia....

Bobroknya beberapa lini di masyrakat Indonesia... tentunya bukan tanpa sebab.
Pastinya... bukan semata kita penyebabnya.... (naudzubillah ... kalu kita adalah penyebab dari kebobrokan tersebut)

Penyakit mewabah, bencana alam, konflik antar masyarakat yang mengantarkan kepada perang saudara, pertumpahan darah sia”, sistem pendidikan yang kacau balau, jumlah kemiskinan yang terus menunjukkan peningkatan, truss apa lagi yaaa... waahhh pokoknya banyak banget dehhhh.. derita yang notabene harus di reguk warga bangsa ini

Aku ... mungkin bukan sesiapa yang bisa membantu menyelesaikan masalah negeri ini..

Sebatas seorang wanita yang hanya bisa ber”opini” menghantarkan “pemikiran & pendapat”

Tengoklah ke sekitar... semua kejadian yang semula “tidak di inginkan: kemudian terjadi.. kita bisa meratapinya... dengan prosentasi perbaikan dari masalah yang sangat kecil dan tidak berimbang...

Akan tetapi... ketika Allah memberikan berkahnya... menghidarkan kita dari bahaya......
Kenapa juga malah sajen yang di kirim,... kenapa juga sesembahan di pinggir laut, ngapain juga meyakini bahwa kesuksesan harus menyembah banyak benda mati yang di anggap memiliki kekuasaan ?? Yang di”hidup”kan aja nggak layak di sembah.

Nahhh... maaf yaaa untuk orang” yang berada di belahan bumi yang masih menjalankan ritual” seperti itu...apakah karena budaya taua karena... memelihara kebodohan????

Opini yang ada di akal sehat akhirnya berpendapat .... semua kejadian yang mengakibatkan kerugian... bisa jadi karena kemurkaan Allah... dikarenakan mereka yang bersyukur.. alih” “berterimakasih-nya” salah alamat.... bukan ke Allah.

Lantas yang bisa kita perbuat???

Bukan tidak ada, bukan sedikit, melainkan banyak...

Stiap kita tentunya merupakan efek positif dan negatif bagi yang lain...
“Create” lah individu diri yang baik.... pada saat bahagia... syukuri, pada saat derita ... bersabarlah...

Ibaratnya memberikan “efek” kebaikan kepada 1 orang maka akan melahirkan 2 orang baik, nah kemudian 2 orang tersebut berkolaborasi melahirkan 4 orang baik, dan seterusnya... insya Allah... “ber-konstruksi”kan orang” baik... gue yakin banget...kebaikan demi kebaikan kehidupan yang diinginkan akan datang dari berbagai-bagai arah... Amin.

Semoga opini singkat .... ini sedikit banyak bisa merangsang alam”atas” sadar kawan-kawan semua untuk bisa menyebarkan “virus” kebaikan bagi lingkungan sekitar.

Have a great Monday !!

Wassalam.... Eka!