Sunday, April 02, 2006

Kemenangan bukanlah rekayasa... melainkan peluang dan pertolongan dari Allah

Firman Allah: “Ketika datang pertolongan dari Allah dan kemenangan, maka engkau melihat manusia berbondong-bondong memasuki Dien Allah, ketika itu bertasbihlah, dengan memuji Allah Robbmu, dan beridtighfarlah, sesungguhnya Dia Maha Penerima Taubat (Q.S. An Nashr : 1 – 4)

Terkadang terlintas pada hati manusia ketika nasib berpihak kepadanya, keinginan untuk membanggakan kemenangannya, atau menuntut balas atas sikap orang-orang yang pernah menyakitinya. Maka Allah melarang sikap demikian, menggantinya dengan perintah tasbih, tahmid dan istighfar.

Hikmah sejarah: Ketika Rosulullah saw. memasuki kota Makkah dengan kemenangan yang diperolehnya (Futuh Makkah), mereka yang pernah menyakiti hati Nabi saw ketakutan dengan bayang-bayang kecurangannya di masa lalu, kira-kira apa yang akan dilakukan Nabi saw kepada mereka. Di luar dugaan mereka, justru Nabi saw memaafkannya. Juga seperti Nabi Yusuf As. yang pernah disakiti oleh saudara-saudaranya, ketika ia meraih kedudukan sebagai bendaharawan negara, beliau tidak menghukum saudaranya. Rasa syukur diwujudkan dengan sikap memaafkan.

Hiruk pikuk Pilkada di Balikpapan telah usai, suasana hati kembali tenang, yang ada adalah rasa pasrah atas ketentuan Ilahi. Penduduk kota beriman, saatnya kembali berhimpun sebagai satu keluarga besar yang berlomba-lomba mempercantik hati di hadapan Ilahi.

kemenangan yang sebenarnya masih jauh di depan sana, hari ini adalah kemenangan sebuah cita-cita, kemenangan sebuah harapan, yang baru hanya bisa diwujudkan secara bertahap ketika seluruh warga Balikpapan bahu membahu dukung mendukung untuk mewujudkannya.

Yang tidak mendapat suara terbanyak bukan berarti buruk, mereka adalah nominator dengan ribuan pendukung yang akan menjadi kekuatan penyeimbang, membantu dalam kebenaran dan mengkoreksi dengan arif jika ada kekhilafan.

Mengajak kepada kebaikan, mencegah keburukan, adalah semangat kekeluargaan warga Balikpapan Madinatul Iman yang bersih sampai ke hati, indah dengan akhlaq mulia. Kemenangan ini adalah kemenangan rakyat Balikpapan, kemenangan kita semua.

Marilah kita saling merangkul bukan memukul, saling mengajak bukan saling mengejek. Apa yang terjadi kemarin hanyalah proses sejarah, giliran berikutnya adalah menjalin hati, seiring langkah untuk kebaikan bersama. menuju harapan bergenerasi: Balikpapan maju lebih dari Singapura, namun penduduknya tenang dan tentram.

Perjuangan peradaban, kerja besar kebudayaan memerlukan pejuang-pejuang berbudi, yang mau mengakui kekhilafan sendiri dan mengakui kelebihan dan kemampuan orang lain. Sinergi dalam kebaikan dan untuk kebaikan itu sendiri adalah modal kita ke depan, dengan merujuk pada Tuntunan Kebenaran Sang Pemilik Langit dan Bumi.

Semoga Allah membimbing kita semua pada setiap apa yang di dalamnya ada kebaikan bagi masyarakat Balikpapan, Aamien ya Robbal ‘Alamien.

Regards'
Eka Yuliana