Terlahir.... pasti berakhir
Menangis bibir mungil itu.. entah sedih, atau gembira... agaknya??
Tapi itulah yang terdengar... yya tangisan... kemudian.. air segar membasahi tubuhnya yang mungil..... wudhu..bersuci untuk kali pertamanya si mungil di bumi Allah ini.
Azan... dari sang ayah...sebagai panggilan untuk menegakkan shalat, menuju kemenangan..
Ya... menuju kemenangan dengan segudang harapan, cobaan, rintangan dan kebahagiaan..
Sebagai perkenalan pertama untuk sebuah gambaran proses hidup yang akan dijalani..
Sebagai.. rule of the game.. untuk sebuah alasan .. mengapa kau terlahir..
Dan ... kehidupan pun berlanjut..
Lembar demi lembar kehidupan yang telah tertuliskan di Lauh Mahfudz mulai diperankan..
Layaknya pemeran theater... yang terlahir.. nunut manut dengan jalan cerita kehidupannya
Ada suka.. ada duka.. di panggung kehidupan bernama "dunia"
Terkadang pemain di panggung itu sibuk sekali berebut peran di atasnya..
Tanpa pernah menyadari... kebagian jatah manggung aja udah untung banget kann??
Seringkali menghitung harga skenario kehidupan dengan mesin hitung yang berujung..
dikenal dengan ..... untung, tak mau merugi...
Tapi anehnya... keuntungan tersebut tidak memotivasi mereka..
Bahwa..jam tayang akan berakhir.. dan panggung dunia akan berganti lagi dengan yang baru
Mungkin seperti itu yang bisa di gambarkan....
Lantas... berapa halaman lagikah skenario episode kehidupan kita akan di tayangkan??
Di sebuah channel TV yang bernama "kehidupan dunia"
Entahlah.. hanya sang sutradara yang Maha Agung yang tahu jawabnya...
Sekarang..
Ingatkah saat kau terlahir...
Ingatlah oleh siapa kau terlahir...
Ingatkah hati yang pasti menuju ke titik akhir..
Pastikan iman melapisi semua segmen zahir dan batin
Hingga kau capai kebahagiaan firdaus yang di janjikan Allah.. tiada akan berakhir....
Mid Night in Balikpapan. 747
<< Home