Sunday, March 30, 2008

Management Marketing Ala Rasulullah

Semoga bisa jadi bahan menambah wacana bagi para pengusaha muslim yang membaca artikel ini, karena sesungguhny begitu banyak tauladan Rasulullah yang belum kita terapkan dalam berbisnis.

Kita lebih percaya hoki, dan peruntungan. Padahal sukses itu dapat di ciptakan.

Semoga bermanfaat :

Muhammad Rasulullah, Nabi kita tercinta, adalah seorang saudagar ternama pada zamannya. Bahkan sejak usia muda, beliau dipandang sebagai sudagar sukses. Disadari atau tidak sukses tersebut tidaklepas dari aktivitas marketing yang diterapkannya --yang tak cuma ampuh tapi juga sesuai syariah dan, tentu saja, penuh ridlo dariAllah. Jika Anda tertarik menerapkannya, selain mendapat keuntungan,
insyaallah bisnis Anda pun barokah. Inilah empat tips marketing a la Nabi:

1. Jujur adalah Brand

Saat berdagang Nabi Muhammad SAW muda dikenal dengan julukan Al Amin(yang terpercaya). Sikap ini tercermin saat dia berhubungan dengan customer maupun pemasoknya.
Nabi Muhammad SAW mengambil stok barang dari Khadijah, konglomeratkaya yang akhirnya menjadi istrinya. Dia sangat jujur terhadap Khadijah. Dia pun jujur kepada pelanggan. Saat memasarkan barangnyadia menjelaskan semua keunggulan dan kelemahan barang yang dijualnya.Bagi Rasulullah kejujuran adalah brand-nya.

2. Mencintai Customer Dalam berdagang

Rasulullah sangat mencintai customer seperti dia mencintai dirinya sendiri. Itu sebabnya dia melayani pelanggan dengan sepenuh hati. Bahkan, dia tak rela pelanggan tertipu saat membeli.Sikap ini mengingatkan pada hadits yang beliau sampaikan, "Belum beriman seseorang sehingga dia mencintai saudaramu seperti mencintai dirimu sendiri."

3. Penuhi Janji

Nabi sejak dulu selalu berusaha memenuhi janji-janjinya.
Firman Allah,"Wahai orang-orang yang beriman penuhi janjimu." (QS Al Maidah 3).Dalam dunia pemasaran, ini berarti Rasulullah selalu memberikan valueproduknya seperti yang diiklankan atau dijanjikan. Dan untuk itu butuhupaya yang tidak kecil. Pernah suatu ketika Rasulullah marah saat ada pedagang mengurangi timbangan. Inilah kiat Nabi menjamin customer satisfaction (kepuasan pelanggan).

4. Segmentasi ala Nabi

Nabi pernah marah saat melihat pedagang menyembunyikan jagung basah disela-sela jagung kering. Hal itu dengan Nabi, saat menjual barang diaselalu menunjukkan bahwa barang ini bagus karena ini, dan barang inikurang bagus, tapi harganya murah.Pelajaran dari kisah itu adalah bahwa Nabi selalu mengajarkan agarkita memberikan good value untuk barang yang dijual. SekaligusRasulullah mengajarkan segmentasi: barang bagus dijual dengan hargabagus dan barang dengan kualitas lebih rendah dijual dengan harga yang lebih rendah.

Nahh... sejauh ini berapa persen dari penerapan bisnis Ala Rasulullah sudah kita laksanakan :)

Wassalam

Labels:

Friday, March 28, 2008

Perhatikan.... Sang Pengemis

Bagi sesiapa yang kelak membaca tulisan ini kelak...

Pastikan saat selesai membaca ini, perbanyaklah mengucapkan kata syukur Alhamdulillah pada Allah..

Ada di pinggiran jalan itu aku melihat, sepasang ibu dan anak tengah menghitung hasil perolehan sementari dari kencleng yang terisi semenjak pagi..
Tentunya setelah itu sang Ibu akan melakukan rencana pembelanjaan alias alokasi dana dari hasi tersebut.

Terlihat begitu miskin, tetapi ada rona bahagia nampaknya.
Baru ku ingat..yahh ini hari Jum'at, hari di mana banyak orang memberi sedekah padanya.
Bisa jadi setiap hari Jum'at mereka "panen" dalam artian, lebih banyak yang memberi.

Yaa Rabb, seandainya ibu berfikir untuk mengubah nasibnya ?
Tidak terus menerus mangajarkan anaknya untuk mengemis..
Sembari terdengar lewat, hasil perolahan sementara untuk jam 2 siang teng adalah 85 ribu rupiah. Sejenak aku berfikir.... padahal ini kan tanggal tua, tanggal 28 Maret 2008.

Gimana kalo pas lagi bulan muda yaaa??
Wahh omzet si Ibu pastinya akan lebih banyak lagi...
Gimana kalo pas Ramadhan yaa??
Saat hampir semua orang muslim menderma..
Dan beribu gimana..gimana lainnya

Mulai otak ku berhitung...
Anak yang di bawanya itu berusia sekitar 6 tahun.
Kita ambil sederhana mereka mengemis selama 5 tahun terkahir
Berarti ada 52 minggu X 5 tahun = 260 minggu.

Ambil hematnya dari niat baik si ibu untuk mengubah nasib, dia kumpulkan 10 ribu rupiah saja untuk 260 minggu, maka ia akan memperoleh 2.600.000 rupiah, yang kita yakin bisa buat modal usaha. Jual makanan ringan, atau jual mie rebus, atau jual gorengan, dan masih banyak peluang lainnya yang halal yang bisa ia jalani.

Tapi tentunya hal ini tidak semudah di angan.
Kalaulah semua orang miskin yang berstatus pengemis itu berniat untuk mengubah nasibnya.
Eka yakin... di samping jumlah penderma yang terus meningkat
Tekad kuat mereka untuk berhenti mengemis pun akan berimbas ke pengemis lainnya.

Bukankan martabat hidup mereka akanjauh lebih terangkat, bukan lagi menjadi pengemis.
Sangat di sayangkan... di masa sekarang ini, menjadi pengemis bukan lagi karena memang keadaan ekonominya yang sangat miskin sehingga tidak mampu menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan. Tetapi lebih kepada rasa malas yang merajai mereka.

Allah sudah menjanjikan.... kita untuk bertebaran di muka bumi Allah untuk mencari rezki.
Tentu dengan cara yang halal, dan baik.
Agar berkah menjadi darah daging kita.
Tulisan ini bukan mengotori niat para sahabat untuk menjadi penderma kepada kaum fakir miskin, tetapi mengajak para sahabat membuka wacana berfikir.

Dalam riwayat Rasul pernah berpesan..
Lebih baik memberi dari pada menerima..
Lebih baik memberi kail ketimbang ikannya..

Eka agak lupa dari sebuah kisah sahabat Rasul yang sangat miskin sehingga akhirnya di belikan kapak oleh Rasul, dan kemudian dari kapak tersebut bisa digunakan oleh si miskin tersebut untuk bekerja dan memperolah upah dari penjualan kayu bakar.. hmmm maaf bila redaksinya agak keliru, tapi inti pelajaran yang bisa kita dapatkan dari cita tersebut sangat penting untuk bisa mengubah status sosial seseorang dari yang pengemis menjadi pengusaha kayu bakar.

Subhanallah...

Mari kita evaluasi diri kita...
Sejauh mana kita bisa memerdekakan saudara-saudara pengemis yang notabene adalah muslim? Memerdekakan mereka bukan berarti memanjakan mereka untuk terus mendapatkan hasil derma dan hanya berharap dari itu.... tetapi lebih kepada mereka mampu memperoleh hasil dari apa yang mereka kerjakan.

Semoga kita... hari ini, dan masa datang bisa lebih bersinergi lagi untuk hal lebih baik.

Aamin.

Labels:

Wednesday, March 26, 2008

Sekedar berekspresi...untuk Cinta


Rasyid Ridla dalam ta'liq Kitab Hadis Arba'in menyebutkaan bahwa qalb itu ada dua macam, yaitu sepotong organ tubuh yang menjadi pusat peredaran darah dan qalb yang merupakan subsistem nafs yang menjadi pusat perasaan.

Yang pertama besar pengaruhnya terhadap kesehatanbadan dan yang kedua besar pengaruhnya terhadap kesehatan jiwa.

Karena cinta merupakan sebagian saja dari isi hati, maka karakteristikdari cinta seseorang diwarnai oleh karakteristik hatinya.

Orang yang hatinya baik maka ekpressi cintanya juga bersifat positif, seperti memaklumi, memaafkan siap berkorban.

Sebaliknya orang yang kualitashatinya jelek maka dalam mengekpressikan cintanyapun bersifat negatif,misalnya mudah dibakar cemburu buta, dendam, mengedepankan kepuasandirinya.

Semoga kasih sayang yang ada ini adalah amanah dari sebuah perjalanan kehidupan yang akan kami tempuh bukan dari sebuah keserakahan hati untuk memiliki.

Hanya kepada Allah lah segala sesuatu akan kembali.

Labels: